Kamis, 04 Desember 2008

Tips Memudahkan Pengerokan Cat Tembok Lama

oleh : Ramdhan Effendi

Seringkali ketika melakukan pengecatan ulang cat tembok lama timbul masalah daya lekat cat / adhesi cat baru dengan cat lama tidak sempurna. Cat baru tidak mau menempel dengan cat lama, cat tembok baru lepas kembali dari tembok dengan menarik cat lama yang ada.
Hal tersebut terjadi sebenarnya karena cat tembok baru tersebut menempel pada cat tembok lama yang kekuatan daya lekat terhadap tembok sudah melemah dimakan waktu ataupun karena terjadinya pengapuran. Untuk mengurangi resiko tersebut umumnya sebelum proses pengecatan biasanya sudah dilakukan pembersihan berupa pengerokan atau pengamplasan. Tetapi dengan cara pengerokan biasa ataupun pengamplasan sebenarnya tidak semua cat tembok lama yang daya lekatnya lemah tersebut dapat dikelupas. Untuk itu mengatasi hal tersebut, berikut adalah tips yang dapat dilakukan untuk memudahkan pengelupasan cat tembok lama :
  • Penggunaan Paint Remover

Pengelupasan dapat menggunakan paint remover. Banyak merk paint remover yang dijual di toko-toko bangunan dari tingkat agresivitas rendah sampai tinggi. Penggunaan paint remover cukup dengan menguaskan cairan paint remover pada permukaan cat lama untuk selanjutnya segera setelah melepuh, cat dikerok dengan menggunakan kape. Setelah itu permukaan tembok dicuci untuk menetralkan dan menghilangkan sisa-sisa paint remover.

Pengelupasan cat tembok lama menggunakan paint remover harus extra hati-hati, mengingat cairan tersebut adalah cairan asam yang dapat merusak kulit atau dapat merusak cat baru yang dilapiskan ke tembok, apabila proses pembilasan tidak bersih.

Selain itu harga pengelupasan relatif mahal karena harga paint remover juga tidak murah untuk permeter persegi luasan tembok. Harus ada masa jeda untuk pengeringan sempurna setelah tembok dibilas dengan air bersih karena tembok menjadi lembab, sehingga proses aplikasi pengecatan menjadi lebih lama.

  • Penggunaan Thinner

Cara kedua yang dapat dilakukan untuk pengelupasan cat tembok lama, adalah dengan menggunakan cairan thinner. Thinner yang baik yang digunakan dalam pengelupasan cat tembok lama adalah thinner epoxy. Thinner epoxy memiliki agresivitas yang baik. Selain thinner epoxy, dapat juga digunakan thinner ND.

Penggunaan thinner untuk mengelupas cat tembok lama, lebih aman dan lebih murah dan memiliki proses kerja yang jauh lebih sederhana. Cara kerjanya cukup dengan membalurkan thinner ke permukaan cat tembok lama dengan menggunakan kuas, dan dalam kondisi masih setengah basah cat tersebut dikerok menggunakan kape. Setelah dikerok untuk selanjutnya thinner mengering dan menguap. Dengan hanya melakukan pengamplasan dan pembersihan, tembok segera dapat dicat tanpa harus membilas dan menunggu tembok kering dari hasil bilasan air.

Pengelupasan dengan menggunakan thinner jauh lebih dianjurkan dari pada menggunakan paint remover.

Demikian tips singkat ini saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

Jumat, 28 November 2008

Memilih Cat Tembok untuk Rumah Kita

oleh : Ramdhan Effendi
Pernah mengalami cat tembok rumah Anda berjamur, mengapur, warnanya menjadi belang, bergelembung atau membentuk kantong air, keluar aliran putih dari celah-celah retak rambut ?




Masalah diatas umumnya lazim terjadi pada cat dinding atau tembok. Bayangkan bahwa tujuan awal kita melakukan pengecatan adalah untuk memperindah dan melindungi tembok / dinding rumah kita, ternyata setelah dicat menuai masalah ? Bukannya indah... tapi membuat malas melihatnya.
Apa yang harus kita lakukan agar cat tembok / dinding kita terlihat bagus dan bertahan lama keindahannya.

Sebagai langkah atau tip untuk memperkecil masalah - masalah diatas timbul adalah, sebagai berikut :

  1. Pastikan bahwa tembok yang akan dicat sudah kering. Tembok yang siap dicat umumnya setelah umur tembok (plesteran dan acian) 28 hari. Secara kasat mata dan dengan cara diraba tembok dipastikan sudah tidak berkeringat lagi. Untuk meyakinkan dapat diukur dengan alat ukur protimeter dan tembok siap dicat apabila kadar air tembok berkisar <>
  2. pH tembok diukur dengan alat pH indikator berkisar <> 8 menunjukkan bahwa kondisi tembok terlalu basa (OH) dengan kata lain tingkat kandungan alkali tembok masih tinggi. Alkali tembok terjadi karena reaksi semen dan air yang tidak sempurna. Kandungan alkali pada tembok yang terlalu tinggi (> 8)akan menyebabkan warna cat tembok memudar / belang-belang.
  3. Langkah selanjutnya dilakukan pengamplasan dan perbaikan permukaan. Pengamplasan sangat penting dilakukan untuk membuka pori dan membersihkan sisa-sisa kotoran seperti debu, lemak, minyak dan lain-lain. Apabila terdapat retakan-retakan dan bagian yang tidak rata untuk tembok luar / exterior jangan menggunakan plamur / dempul tembok sebagai bahan tambalan. Plamur / dempul tembok dipakai untuk perbaikan tembok bagian daam / interior. untuk tembok luar gunakan cement filler yang biasanya dijual bersama cairan bonding agent sebagai bahan tambalan atau pengisi.
  4. Pelapisan cat dasar atau alkali sealer. Sebelum dilakukan pengecatan dengan cat tembok aplikasikan terlebih dahulu cat dasar alkali sealer, yang berfungsi memberikan lapisan dibawah cat tembok sehingga memperkecil kontak langsung dengan alkali tembok. Selain itu alkali sealer berfungsi memberikan lapisan warna putih sehingga dapat mempercepat penutupan warna cat tembok pada dinding. Alkali sealer berbeda dengan cat putih. Penggunaan cat putih sebagai dasaran pengecatan tidak akan menghindari kontak langsung alkali tembok dengan cat, tetapi hanya berfungsi membantu daya tutup cat tembok saja.
  5. Pemilihan Cat yang akan digunakan. Pengecatan untuk dinding luar pergunakan cat yang memang diposisikan untuk pengecatan tembok luar / exterior. umumnya digunakan cat weathershield atau elastomeric yang berbahan pure acrylic 100%. Pemilihan cat tembok luar harus diperhatikan bahwa cat tembok harus mamiliki kemampuan : tahan cuaca yang extrim (panas, hujan, bertahan terhadap sinar UV), mempunyai daya lekat yang baik, ketahanan terhadap air sangat baik, tahan terhadap abrasi, tidak menguning, dan memiliki ketahanan alkali yang baik. Untuk cat tembok interior yang lebih penting adalah pergunakan cat tembok dengan bebas kandungan timbal dan merkuri dan tidak cepat mengapur. Untuk cat tembok exterior pemilihan warna sangat penting. Usahakan untuk menghindari warna-warna yang berasal dari pewarna organik, karena umumnya warna-warna organik ketahanan terhadap alkali dan sinar uv rendah sehingga warna cepat memudar. Warna-warna organik, biasanya banyak digunakan pada unsur warna merah yang cerah, orange cerah, ungu / purple cerah. Kalaupun harus menggunakan warna-warna organik, pergunakan alkali sealer solvent based sebagai cat dasarnya.
  6. Ikuti anjuran pemakaian dari produsen cat dan ikuti perbandingan campuran cat dengan pengenceran yang ditunjukkan oleh produsen cat. Pergunakan air bersih sebagai pengencer.
  7. Pilih alat roll atau kuas yang berkualitas. Roll dan kuas yang berkualitas memiliki kriteria bulu-bulunya tidak mudah rontok / lepas. Perhatikan juga peruntukan roll atau kuasnya, apakah untuk cat minyak atau cat air.
  8. Hindari melakukan pengecatan pada kondisi cuaca yang terik secara extrim, ataupun pada kondisi hujan.

Demikian tips ini saya sampaikan. Semoga dapat membantu. Apabila ada pertanyaan menyangkut masalah ini jangan segan-segan menghubungi saya. Saya siap sharing dengan anda.